Minggu, 13 Maret 2011

Kewirausahaan

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi . Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang di bentuk pada kondisi risiko.
Kewirausahan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli/ sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berati pejuang, pahlawan manusia, unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja dan berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak di perkenalkan oleh Richard Castillon pada ttahun 1955. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda di kenadangan ondenemer, di Jerman dikenal unternertimer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950 an di beberapa negara seperti Eropa , Amerika dan Kanada. Bahkan sejak 1970 an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan/ manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980 an hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia kewirausahaan di pelajari baru terbatas pada beberapa sekolah / perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi maupun, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang .
Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutif oleh Bygrive, proses kewirausahaan diiawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersbut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-fakrtor tersebut locus of control, kreatifitas, keinovasiaan, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausahawan yang besar, secara internal, keinovasian di pengaruhi oleh faktor individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantarany model jaman, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahan melalui proses yang di pengaruhi lingkungan organisasi dan keluarga.
EVALUASI PELUANG USAHA BARU
 Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan
 Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
 Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
 Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah
 Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
 Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
 Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap ini yang dilakukan wirausaha
 Tahap memulai
Tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlakukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi/ melakukan “franchising”, tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan di lakukan apakah di bidang pertanian, industri/ jasa.
 Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemassaran, dan melakukan evaluasi.
 Tahap mempertahankan usaha
Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai/ ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
 Tahap mengembangkan usaha
Tahap ini dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif/ mengalami perkembangan / dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Faktor-faktor motivasi berwirausaha
Ciri-ciiri wirausaha yang berhasil
• Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui oleh pengusaha tersebut.
• Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebihi dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
• Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usha yang dijalankan selalu di evaluasi dan harus lebih baik di banding sebelumnya.
• Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
• Kerja keras, jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu dimana ada peluang disitu dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya , ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras meralisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat di selesaikan.
• Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tatapi juga moral kepada berbagai pihak.
• Komitmen pada berbagai pihak.
• Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan uasha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok serta masyarakat luas.

Ada 8 alasan seseorang ingin menjadi Entrepreneur yaitu sebagai berikut:
• Keringanan pajak
• Bebas waktu
• Ide
• Modal
• Tidak takut di pecat
• Berani gagal
• Kepala ( tidak menjadi bawahan )
• Financial freedom
Sikap wirausaha
Sikap-sikap yang harus dimilki oleh seorang wirausaha yaitu:
 Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirauusahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.ketepatan yang di maksud bersifat menyeluruh yaitu ketepatan terhadap waktu kualitas pekerjaan, sisttem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu dapat dibina dalam diri seorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen dan kualitas pekerjaan dapat di bina dengan ketaatan wirausahawan harus taat azas.
 Komitmen tinggi
Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dlam melaksanakan kegiatannya seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan ).
 Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk ( barang dan jasa ) yang ditawarkan. Kejujuran mengenai promosi yang dilakukan kejujuran mengenai pelayanan purnajunal yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh kewirausahaan.
 Kretiif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memilki daya kreatifitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berfikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini dipesan. Gagasn-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk/ pun waktu.
 Mandiri
Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik pihak lain dalam mengambil keputusan. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
 Realistis
Seorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta sebagai landasan berfikir yang rasional dalam pengambilan keputusan maupun tindakan.

Metode Analisa Diri Sendiri
• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
• Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
• Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri



Referensi: Kasmir:”Ciri-ciri wirausaha”, kewirausahaan halaman 27-28 Al Fabeta 2007
http://id.m.wikipidea.org/wiki/kewirausahaan?was redirected true.
Fotocopy materi kuliah Kewirausahaan

KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis : Perantara
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi . Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang di bentuk pada kondisi risiko.
Kewirausahan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli/ sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berati pejuang, pahlawan manusia, unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja dan berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak di perkenalkan oleh Richard Castillon pada ttahun 1955. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda di kenadangan ondenemer, di Jerman dikenal unternertimer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950 an di beberapa negara seperti Eropa , Amerika dan Kanada. Bahkan sejak 1970 an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan/ manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980 an hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia kewirausahaan di pelajari baru terbatas pada beberapa sekolah / perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi maupun, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang .
Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutif oleh Bygrive, proses kewirausahaan diiawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersbut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-fakrtor tersebut locus of control, kreatifitas, keinovasiaan, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausahawan yang besar, secara internal, keinovasian di pengaruhi oleh faktor individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantarany model jaman, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahan melalui proses yang di pengaruhi lingkungan organisasi dan keluarga.
EVALUASI PELUANG USAHA BARU
 Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan
 Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
 Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
 Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah
 Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
 Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
 Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap ini yang dilakukan wirausaha
 Tahap memulai
Tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlakukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi/ melakukan “franchising”, tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan di lakukan apakah di bidang pertanian, industri/ jasa.
 Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemassaran, dan melakukan evaluasi.
 Tahap mempertahankan usaha
Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai/ ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
 Tahap mengembangkan usaha
Tahap ini dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif/ mengalami perkembangan / dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Faktor-faktor motivasi berwirausaha
Ciri-ciiri wirausaha yang berhasil
• Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui oleh pengusaha tersebut.
• Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebihi dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
• Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usha yang dijalankan selalu di evaluasi dan harus lebih baik di banding sebelumnya.
• Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
• Kerja keras, jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu dimana ada peluang disitu dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya , ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras meralisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat di selesaikan.
• Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tatapi juga moral kepada berbagai pihak.
• Komitmen pada berbagai pihak.
• Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan uasha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok serta masyarakat luas.

Sikap wirausaha
Sikap-sikap yang harus dimilki oleh seorang wirausaha yaitu:
 Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirauusahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.ketepatan yang di maksud bersifat menyeluruh yaitu ketepatan terhadap waktu kualitas pekerjaan, sisttem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu dapat dibina dalam diri seorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen dan kualitas pekerjaan dapat di bina dengan ketaatan wirausahawan harus taat azas.
 Komitmen tinggi
Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dlam melaksanakan kegiatannya seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan ).
 Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk ( barang dan jasa ) yang ditawarkan. Kejujuran mengenai promosi yang dilakukan kejujuran mengenai pelayanan purnajunal yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh kewirausahaan.
 Kretiif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memilki daya kreatifitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berfikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini dipesan. Gagasn-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk/ pun waktu.
 Mandiri
Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik pihak lain dalam mengambil keputusan. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
 Realistis
Seorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta sebagai landasan berfikir yang rasional dalam pengambilan keputusan maupun tindakan.

Metode Analisa Diri Sendiri
• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
• Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
• Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri

HAK GUNA PATEN
Pengaturan secara formal dalam suatu hubungan / cara bisnis, dimana perusahaan franchise (pemilik hak guna paten) memberi hak istimewa kepada franchisee (perusahaan pengguna hak guna paten), untuk menggunakan nama, logo, produk, prosedur operasi, dsb.

Hak guna paten yaitu persetujuan dimana perusahaan atau distributor tunggal dari produk yang mempunyai merek dagang memberikan hak eksklusif kepada perusahaan, distributor atau pengecer independen dengan imbalan pembayaran royalti dan menyesuaikan diri dgn prosedur operasi standar

Pemasaran Langsung
Merupakan proses penyampaian pesan maupun produk kepada pelanggan, melalui berbagi media. Pemasaran langsung juga bisa disebut aktifitas total dengan mana penjual mempengaruhi transfer barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan dari calon pelanggan.

Bentuk-Bentuk Kepemilikan
Bentuk kepemilikan perusahaan :
a. Pemilikan tunggal / perseorangan : (firma) Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang,Pemilik tidak perlu membagi laba.
b. Kongsi , ciri-cirinya adalah sebagai berikut, Ada perjanjian tertulis ,dimiliki 2 orang atau lebih, umur perusahaan terbatas , pemilikan bersama atas harta, dan ikut serta dalam manajemen dan pembagian laba .
c. Perusahaan Perseroaan yaitu,Perusahaan dengan badan hukum , Kewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimilki, pemilikan dapat berpindah tangan, Eksitensi relatif lebih stabil/permanen .

Go Publik
Go publik terjadi ketika perusahaan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pendaftaran Bapepam
Keuntungan : diperoleh modal baru dan masyarakat lebih mengenal perusahaan
Kerugian : ada kecenderungan terbukanya rahasia perusahaan dan mahalnya biaya .

PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRASWASTAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.

Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.
Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan :
• Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
• Tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah :
“untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”

Kerugian dan Keuntungan Perencanaan
Keuntungan Perencanaan :
1. Membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan
2. Koordinasi keputusan yang tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok
3. Perencanaan menekan tujuan-tujuan organisasional sehingga wirausahawan secara konstan dalam pencapaian tujuan organisasi
Kerugian Perencanaan :
Penekanan pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen sehingga manajemen harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pemgorganisasian, mempengaruhi dan pengawasan.

JENIS-JENIS PERENCANAAN
Perencanaan Strategis
Adalah perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan sehingga wirausahawan memandang organisasi sebagai suatu unit total dan memutuskan apa yang hendak dilakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun mendatang.

Manajemen Strategis
Manajemen strategis merupakan proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi dari penggunaan strategi organisasional yang tepat. Strategi yang tepat adalah strategi yang sesuai untuk kebutuhan organisasi pada saat tertentu

Perencanaan Taktis
Perencanaan jangka pendek menekankan pada operasi berbagai bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu antara satu tahun atau kurang. Wirausahawan menggunakan perencanaan taktis untuk menguraikan apa yang harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan pada jangka waktu satu tahun atau kurang
Perencanaan taktis dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk membantu organisasi mencapai tujuan organisasi jangka panjang yang ditentukan dengan perencanaan strategis

PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN
Tingkatan Manajemen dalam waktu perencanaan :
1. Manajemen puncak mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak dan menggunakan waktu perencanaan lebih banyak dibanding manajemen tingkat menengah dan bawah
2. Manajemen tingkat menengah menggunakan waktu yang lebih banyak dibanding manajer tingkat bawah
3. Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dalam kegiatan operasional dari organisasi dan mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
 Pendekatan Probabilitas Tinggi
Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi ditujukan langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima dan juga tujuan organisasional dapat diukur
Keuntungan pendekatan probabilitas tinggi :
 Menghasilkan rencana yang tepat
 Perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan
Kerugian pendekatan probabilitas tinggi : tidak mendorong rencana yg kreatif
 Pendekatan Maksimisasi
Perencana menggunakan pendekatan maksimisasi yang secara konstan menggunakan teknik kuantitatif dengan menggunakan model matematis
Melalui penggunaan model matematis, perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk :
 Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi tertentu
 Memaksimumkan prestasi yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia
 Mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang terbaik
Keuntungan Pendekatan Maksimisasi : secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan potensial dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif untuk mengembangkan rencana-rencana
Kerugian Pendekatan maksimisasi : memperlakukan seluruh komponen organisasi dapat dikualifikasikan dan diprediksi walau beberapa aspek organisasi tidak dapat diprediksi dan dikuantifikasikan (perilaku manusia)
 Pendekatan Adaptasi
Pendekatan Adaptasi menekankan pada perencanaan yang efektif dipusatkan untuk membantu organisasi menyesuaikan diri dengan variabel eksternal atau internal
Perencana yang menggunakan Pendekatan Adaptasi :
 Melihat perubahan organisasional yang tidak dapat dihindari
 Antisipasi pada perubahan masa depan
 Menentukan dan menganalisa organisasional bagaimana memodifikasi organisasi ketika untuk berubah
Keuntungan Pendekatan Adaptasi : berfokus pada lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk memprediksi perubahan organisasional .
Kerugian Pendekatan Adaptasi : penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga analisa dan perubahan yang dihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada sebagai alat mencapai keberhasilan .

RENCANA-RENCANA
Rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk membantu organisasi dalam pencapaian tujuan.
Empat Dimensi suatu Rencana :
1. Perulangan dimensi yang menguraikan jangka dimana suatu rencana digunakan dari waktu ke waktu
2. Waktu dimensi adalah jangka periode waktu yang diliput oleh rencana, baik jangka panjang maupun jangka pendek
3. Jangkauan dimensi menguraikan bagian dari sistem manajemen total dimana rencana ditujukan
4. Tingkatan dimensi menunjukkan tingkatan organisasi yang dirancang untuk tingkatan manajemen puncak, rencana tingkat menengah dan bawah untuk manajemen menengah dan bawah dimana sistem manajemen ini saling tergantung

ALAT-ALAT PERENCANAAN
• Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi
• Metode Analisa Runtun Waktu (Time Series Analysis Method)
Memprediksi penjualan dimasa datang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan yang biasa disajikan dalam bentuk grafik
• Penjadwalan (Scheduling)
Merupakan proses perumusan daftar aktivitas mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas merupakan bagian integral dari rencana organisasional





Referensi: Kasmir:”Ciri-ciri wirausaha”, kewirausahaan halaman 27-28 Al Fabeta 2007
http://id.m.wikipidea.org/wiki/kewirausahaan?was redirected true.