Minggu, 13 Maret 2011

Kewirausahaan

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi . Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang di bentuk pada kondisi risiko.
Kewirausahan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli/ sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya.
Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berati pejuang, pahlawan manusia, unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja dan berbuat sesuatu. Jadi, wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak di perkenalkan oleh Richard Castillon pada ttahun 1955. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda di kenadangan ondenemer, di Jerman dikenal unternertimer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950 an di beberapa negara seperti Eropa , Amerika dan Kanada. Bahkan sejak 1970 an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan/ manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980 an hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia kewirausahaan di pelajari baru terbatas pada beberapa sekolah / perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi maupun, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang .
Proses Kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutif oleh Bygrive, proses kewirausahaan diiawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersbut dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-fakrtor tersebut locus of control, kreatifitas, keinovasiaan, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembang menjadi wirausahawan yang besar, secara internal, keinovasian di pengaruhi oleh faktor individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantarany model jaman, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahan melalui proses yang di pengaruhi lingkungan organisasi dan keluarga.
EVALUASI PELUANG USAHA BARU
 Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan
 Pengembangan dan Uji Coba Produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
 Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
 Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah
 Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
 Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
 Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap ini yang dilakukan wirausaha
 Tahap memulai
Tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlakukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi/ melakukan “franchising”, tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan di lakukan apakah di bidang pertanian, industri/ jasa.
 Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemassaran, dan melakukan evaluasi.
 Tahap mempertahankan usaha
Tahap dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai/ ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
 Tahap mengembangkan usaha
Tahap ini dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif/ mengalami perkembangan / dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

Faktor-faktor motivasi berwirausaha
Ciri-ciiri wirausaha yang berhasil
• Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui oleh pengusaha tersebut.
• Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebihi dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
• Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usha yang dijalankan selalu di evaluasi dan harus lebih baik di banding sebelumnya.
• Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
• Kerja keras, jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu dimana ada peluang disitu dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya , ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras meralisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat di selesaikan.
• Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tatapi juga moral kepada berbagai pihak.
• Komitmen pada berbagai pihak.
• Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan uasha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok serta masyarakat luas.

Ada 8 alasan seseorang ingin menjadi Entrepreneur yaitu sebagai berikut:
• Keringanan pajak
• Bebas waktu
• Ide
• Modal
• Tidak takut di pecat
• Berani gagal
• Kepala ( tidak menjadi bawahan )
• Financial freedom
Sikap wirausaha
Sikap-sikap yang harus dimilki oleh seorang wirausaha yaitu:
 Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirauusahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.ketepatan yang di maksud bersifat menyeluruh yaitu ketepatan terhadap waktu kualitas pekerjaan, sisttem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu dapat dibina dalam diri seorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen dan kualitas pekerjaan dapat di bina dengan ketaatan wirausahawan harus taat azas.
 Komitmen tinggi
Kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dlam melaksanakan kegiatannya seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan ).
 Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk ( barang dan jasa ) yang ditawarkan. Kejujuran mengenai promosi yang dilakukan kejujuran mengenai pelayanan purnajunal yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh kewirausahaan.
 Kretiif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memilki daya kreatifitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berfikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini dipesan. Gagasn-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk/ pun waktu.
 Mandiri
Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik pihak lain dalam mengambil keputusan. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
 Realistis
Seorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta sebagai landasan berfikir yang rasional dalam pengambilan keputusan maupun tindakan.

Metode Analisa Diri Sendiri
• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan n Ach
n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :
• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan
• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan menyadari orang lain
• Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
• Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri



Referensi: Kasmir:”Ciri-ciri wirausaha”, kewirausahaan halaman 27-28 Al Fabeta 2007
http://id.m.wikipidea.org/wiki/kewirausahaan?was redirected true.
Fotocopy materi kuliah Kewirausahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar