Kamis, 24 November 2011

Perbedaan System Life Cycle dan System Development Life Cycle

System Life Cycle (SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.

Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design. Dikenal pula dengan istilah Waterfall Approach

Tahapan System Life Cycle.
1.Tahap Perencanaan
2.Tahap Analisis
3.Tahap Rancangan
4.Tahap Penerapan
5.Tahap Penggunaan

1. Tahap Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.

Langkah-langkah tahap perencanaan
a.Meyadari masalah
b.Medefinisilkan masalah
c.Menetukan tujuan sistem
d.Mengidentifikasi kendala sistem
e.Membuat sudi kekayaan
f.Usulan penelitian sistem
g.Menyetujui / menolak proyek penelitian
h.Menetapkan mekanisme pengendalian

Keuntungan Merencanakan proyek CBIS
1.Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan yang tidak ?
à memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
2.Mengenali berbagai area permasa-lahan potensial
Menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya dapat dicegah.
3.Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.
4.Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentu harus dispesifikasikan sejak awal.

2.Tahap Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.

Langkah tahap analisis
1.Mengumumkan penelitian sistem
2.Mengorganisasikan tim proyek
3.Mendefinisikan kebutuhan informasi
4.Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5.Menyiapkan usulan rancangan
6.Menerima / menolak proyek penelitian

3.Tahap Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
Langkah tahap desain
a.Menyiapkan rancangan sistem terperinci
b.Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem
c.Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem
d.Memilih konfigurasi terbaik
e.Menyiapkan usuln penyerapan
f.Menyetujui / menolak penerapan sistem


4.Tahap Pelaksanaan/Implementasi
Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.

Langkah tahap pelaksanaan
a.Merencanakan penerapan
b.Mengumumkan penerapan
c.SD- Hardware
d.SD- Software
e.Siapkan database
f.Sisipkan Fs fisik
g.Mendidik peserta & users
h.Siapkan usulan ganti sistem
i.Menyetujui /menolak penggantian sistem baru
j.Ganti sistem baru

5.Tahap Pemakaian/Penggunaan
Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.

Langkah tahap pemakai
a.Menggunakan sistem
b.Pengaudit sistem
c.Memelihara sistem
d.Mempersiapkan usulan rekayasa ulang
e.Menyetujui / menolak rekayaasa ulang sistem

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (Systems Development Life Cycle, siklus hidup pengembangan sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak.

Systems Development Life Cycle (SDLC)
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah, terdapat enam langkah, langkah tersebut adalah :

1. Analisis sistem
Yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan.
1.Permodelan data
2.Entity Relationship Diagram (ERD)
3.Conceptual Data Model (CDM)
4.Physical Data Model (PDM)
5.Permodelan proses
6.Unified Modeling Language (UML)

2. Spesifikasi kebutuhan sistem
Yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.

3. Perancangan sistem
Yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
1.Desain form dan laporan (report)
2.Desain Antarmuka dan dialog (message)
3.Desain basis data dan file (framework)
4.Desain proses (struktur proses)

4. Pengembangan sistem
Yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan

5. Pengujian sistem
Yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat

6. Implementasi
Yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.
1.Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software)
2.Developmental (error testing per modul oleh programmer)
3.Alpha testing (error testing ketika sistem digabungkan dengan antarmuka user , oleh software tester)
4.Beta testing (testing dengan lingkungan dan data sebenarnya)
5.Konversi sistem
6.Mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi
7.Dokumentasi
8.Pelatihan

7.Pemeliharaan sistem
a.Corrective – memperbaiki desain dan error pada program
b.Adaptive – memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan
c.Perfective – Melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil kesempatan (penambahan fitur)
d.Preventive – Menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang akan datang

Jenis SLDC
a.SDLC Waterfall
Kelebihan
1.Proses-prosesnya mudah dipahami dan jelas
2.Mudah dalam pengelolaan proyek
3.Dokumen dihasilkan setiap akhir fase
4.Sebuah fase dijalankan setelah fase sebelumnya selesai
5.Struktur sistem jelas
6.Kondisi tepat SDLC Waterfall
7.Kebutuhan user telah sangat dipahami
8.Kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan user kecil
Kelemahan
1. Proyek dunia nyata jarang mengikuti alur proses
2. Kesulitan jika terjadi perubahan kebutuhan
3. Waktu pengerjaan bertambah
4. Ada anggota tim yang harus menunggu pekerjaan pekerja lain
5. Kesabaran customer/klien

b.SDLC - Incremental Model
1.Memberikan implementasi sebagai inisial proses kepada user untuk mendapatkan masukan balik
2.Pengembangan dengan terus melakukan eksplorasi
3.Per prototipe
4.Permasalahan
5.Batasan proses tidak jelas
6.Sistem kurang terstruktur
7.Kemampuan aplikasi
8.Untuk sistem dengan interaksi skala kecil dan medium
9.Untuk antarmuka user
10.Untuk sistem dengan masa penggunaan pendek

c.SDLC Prototypes
Kelemahan
1. Harus ada versi yang dapat dijalankan sebagai prototipe sebelum sistem dikembangkan (bisa berupa contoh sistem lain)
2. Harus ada implementasi sistem yang dikembangkan sebelum dibuat sebuah sistem final

d.SDLC Spiral Life Cycle
1.Mendefinisikan kebutuhan dengan sedetail mungkin
2.Pembuatan desain untuk sistem yang baru
3.Pembuatan prototipe dari pembuatan desain, pembuatan prototipe selanjutnya berdasarkan evaluasi prototipe sebelumnya
4.Proses prototipe dilakukan berulang-ulang sampai customer puas
5.Sistem dibuat berdasarkan prototipe yang memuaskan customer
6.Sistem di tes dan dievaluasi

Kelebihan
1. Dapat digunakan untuk sistem yang besar
2. Sangat cocok sebagai mekanisme mengurangi resiko

Kelemahan
1.Terlalu banyak memikirkan resiko yang akan terjadi
2.Masih jarang digunakan

e.SDLC Rapid Application Development (RAD)
1.Mengumpulkan spesifikasi menggunakan workshop atau group khusus
2.Melakukan tes berulang-ulang oleh user terhadap desain yang diawali dengan prototipe
3.Menggunakan kembali komponen perangkat lunak yang ada
4.Jadwal yang ketat terhadap perbaikan desain produk versi selanjutnya
5.Komunikasi yang tidak terlalu formal antar anggota tim

Kelebihan
1.Waktu pengembangan singkat
Kelemahan
1.Untuk proyek besar memerlukan lebih banyak sumber daya
2.Sangat memerlukan kerjasama antara customer dan developer
3.Tidak cocok untuk kebutuhan yang tidak dapat dimodulkan
4.Tidak cocok untuk sistem yang memerlukan banyak perbaikan
5.Tidak sesuai untuk pengembangan sistem dengan resiko tinggi (aplikasi dengan teknologi baru)

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang. Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

Daftar pustaka:

http://dedew-ofthinkingabout.blogspot.com/2010/11/perbedaan-system-life-cycle-slc-dengan.html
http://arniladwilestari.wordpress.com/2010/12/03/perbedaan-system-life-cycle-slc-dengan-system-development-life-cycle-sldc/
www.gangsir.com

1 komentar:

  1. hi ochi thx ya atas rangkumanmu ini coz sangat berguna utk tugasku hehehehe btw salam kenal panggil aja aq rafa

    BalasHapus