Selasa, 02 November 2010

lingkungan basis data

LINGKUNGAN BASIS DATA


ARSITEKTUR / ABSTRAKSI BASIS DATA
2.1. Arsitektur Basis Data
Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data, yang bertujuan membedakan cara pandang pengguna terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.
Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi dengan data view yang berbeda-beda kebutuhannya. Setiap pengguna dapat merubah data view tersebut dan perubahan ini tidak akan mempengaruhi pengguna yang lain dengan kata lain terdapat kemandirian data.
Pengguna tidak berhubungan dengan penyimpanan fisik, seperti proses indeks, hashing dan proses fisik lainnya.DBA dapat merubah struktur basis data tanpa mempengaruhi data view pengguna.

Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai (user) terhadap basis data.

1. Tingkat Penampakan / Eksternal (View Level)
Level tertinggi dari abstraksi data.
Tingkat eksternal merupakan cara pandang pengguna terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pengguna tertentu. Tingkat ini level tertinggi dari abstraksi data. Di level ini hanya menunjukkan sebagian saja dari basis data yang dapat dilihat dan dipakai, yaitu hanya basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu.

Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pengguna merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan relationship (hubungan antar entitas) yang diperlukan saja.
Sebagai tambahan, perbedaan pandangan diwujudkan pada data yang sama misalkan pada saat menuliskan data tanggal di dalam suatu form, ada yang berbentuk tanggal, bulan, tahun tetapi ada yang menuliskan tahun, bulan, tanggal.


2. Tingkat Logik (Conceptual Level)
Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya.
Level ini menggambarkan data apa (what) yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain.
Hal-hal yang digambarkam dalam level conceptual adalah:
• Semua entitas beserta atribut dan hubungannya
• Batasan data
• Informasi semantik tentang data
• Keamanan dan integritas informasi.

Semua cara pandang pada tingkat eksternal, berupa data yang dibutuhkan oleh pengguna harus sudah tercakup di dalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatikan besarnya penyimpanan dalam ukuran byte.


3. Tingkat Fisik (Internal Level)
Merupakan level terendah, yang menunjukkan bagaimana (how) data disimpan secara fisik di dalam storage. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan fisik. Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini :

Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
• Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
• Deskripsi record utk penyimpanan (dg ukuran penyimpanan data)
• Penempatan record
• Penempatan data dan teknik encryption.


DATA INDEPENDENCE

Tujuan utama dari arsitektur basis data adalah memelihara kemandirian data (data independence). Artinya, perubahan pada satu level tidak mempengaruhi level yang lain.

Metode mengubah pola data dari isi data tersebut dan cara menyimpannya, sehingga perubahan tersebut tidak menyebabkan suatu program aplikasi ditulis kembali (http://www.total.or.id/info.php?kk=Data%20Independence)

Ada 2 jenis data independence:
1. Physical Data Independence : merubah level internal tanpa mengganggu skema conceptual atau eksternal.
2. Logical Data Independence : merubah level conceptual tanpa menggangu skema eksternal.

Prinsip ini harus diterapkan dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan:
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik/software pengelolaan data datap memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program aplikasi.
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA.



BAHASA DALAM BASIS DATA (DATABASE LANGUAGE)

Dikenal 2 bentuk bahasa:

1. Data Definition Language (DDL)
Untuk mendefinisikan struktur/skema basis data, di dalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen, dan relasinya.

2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan user untuk mengakses atau memanipulasi data.


Ada 2 jenis DML:
a. Procedural, mensyaratkan user menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana mendapatkannya.
b. Non Procedural, membuat user dapat menentukan data a[a yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.

Manipulasi data dapat berupa:
• Penyisipan/penambahan data baru ke basis data
• Penghapusan data dari basis data
• Pengubahan data di basis data
• Mengambil informasi yang tersimpan di basis data



MODEL DATA

Adalah sekumpulan konsep untuk menerangkan data, hubungan antar data, dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.

Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau berbasis record.

1. Model Data Berbasis Objek.
Menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Beberapa model data berbasis objek:
• entity-relationship
• semantic
• functional
• object-oriented.

2. Model Data Berbasis Record.
Pada model ini, database terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model berbasis record, yaitu:
• Model data relasional (relational)
• Model data hierarki (hierarchical)
• Model data jaringan (network)




http://search.conduit.com/Results.aspx?q=lingkungan+basis+data&hl=en&SearchSourceOrigin=2&gil=en-US&SelfSearch=1&ctid=CT2369362&octid=CT2369362

Tidak ada komentar:

Posting Komentar